Cari lampu penerangan hajat? klik disiniCari keripik pisang banten klik disini jajanan nikmat ADA di sini 04. Taubat Langsung ke konten utama

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.

04. Taubat


Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Langkah pertama yang harus dilalui si murid dalam menuju jalan Allah Ta'ala yang benar ialah dengan bertaubat pada Allah dengan sebenar-benarnya taubat dari segala dosa. Jika ada hak orang lain yang ada ditangannya di masa lalu, harus mencari jalan untuk mengembalikan dengan segera pada pemilik hak tersebut, jika barang tersebut tidak ada dan belum mampu untuk dikembalikan agar dimohon dari pemiliknya untuk dihalalkan, sebab kalau orang yang masih menanggung hak orang lain sangat sulit untuk menuju ke jalan Allah Ta'ala. Syarat bertaubat ialah mengakui diri atas segala dosa-dosa yang telah lalu dengan sebenar-benarnya. Penyesalan serta berniat yang kuat tidak akan mengulanginya selama hayat dikandung badan.

Orang yang taubat dari dosa, sedang ia terus melakukan dosa ataupun bercita-cita untuk melakukan lagi maka taubatnya itu sia-sia, namanya bukan taubat yang benar (Taubatan nashuha).

Seorang murid yang menuju ke jalan Allah Ta'ala harus senantiasa merasakan dirinya lemah, dan lalai dalam menunaikan hak-hak Allah yang wajib atas dirinya. Apabila ia merasa kesal dan lalai dan hatinya pun remuk redam mengenang dirinya yang malang, maka ketahuilah ketika itu Allah berada dan bersama-sama dengannya sesuai dengan Firman-Nya dalam hadits Qudsi :

" Aku senantiasa berada bersama-sama orang yang terpatah-patah hatinya karena Aku, " (Hadits Qudsi)

Seorang murid harus memelihara diri dari dosa-dosa kecil, apalagi dari dosa-dosa besar. Dan hendaklah ia menjauhinya minuman yang diharamkan, hendaklah takut dan gemetar apabila melakukan dosa, laksana racun yang mematikan dirinya. Sebab dosa dan maksiat itu akan me-matikan hati. Sebagaimana racun yang membinasakan badan. Padahal hati seorang mukmin itu lebih mulia dan lebih berharga dari pada jasmani. Bahkan modal utama seorang murid untuk memelihara dan menjaga hatinya, sedangkan badan senantiasa menghadapi berbagai bencana dan laksa­na ia akan binasa direnggut maut, dan kepergiannya berarti meninggal dunia (mati) yang penuh pancaroba dan malapetaka, dan sama sekali tidak dapat menjamin kebahagiaan yang kekal.

Adapun hati, jika ia binasa maka akan binasalah bersama akhiratnya, yang menyebabkan seorang tidak dapat selamat dari kemurkaan dan siksaanNya. Hanya seorang yang menuju Allah dengan hati yang bersih dan suci saja, yang akan memperoleh keridhaan Allah Ta'ala, dan yang mendapat balasan pahala (surgaNya).

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RISALATUL MURID

Sekilas Biografi Penyusun Kitab Risalatul Murid 01. Pendahuluan 02. Masalah Thariqat 03. Bagaimana Memelihara Rahasia Batin 04. Taubat 05. Memelihara Hati 06 - Mencegah seluruh anggota badan dari maksiat 07 - Bencana Lisan 08 - Bencana Telinga dan Mata 09 - Senantiasa dalam Thaharah 10 - Memperbanyak yang dianjurkan 11 - Shalat Tahajud tengah malam 12 - Memelihara Shalat 5 Waktu 13 - Ruh Ibadat 14 - Melazimkan Sholat Jum'at Dan Berjamaah 15 - Peranan Dzikir 16 - Jalan Menuju Allah 17 - Menolak Sifat Malas 18 - Jalan Menuju Allah 19 - Kategori Nafsu 20 - Ujian Hidup Miskin 21 - Pembagian Rezeki 22 - Sabar terhadap penganiayaan orang 23 - Jangan panjang angan-angan 24 - Jangan Takut Pada Manusia 25 - Mukasyafah 26 - Hakekat Keramat (Karomah) 27 Senantiasa Husnudzhon kepada Allah 28 Hukum Mencari Rezeki 29 Teman Yang Kamil 30 Penghubungmu dengan seorang Syaikh 31 Meletakkan kepercayaan ke

Dalil dan Pengertian Suluk, Macam-Macam Suluk Serta Bentuk-Bentuknya

1. Pengertian Suluk Secara etimologis, kata suluk berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku, sehingga husnul-suluk berarti kelakuan yang baik. Kata suluk adalah bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui jalan, bertindak dan memasukkan". 1 Secara garis besar suluk merupakan kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah, suluk hampir sama dengan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan. Hanya saja, kalau tarekat masih bersifat konseptual, sedangkan suluk sudah dalam bentuk teknis oprasional 2 Oprasional dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar teori melainkan langsung dipraktikkan dalam tingkah laku keseharian, kata suluk berasal dari ungkapan terminologi dalam al-Qur’an yakni Fasluki dalam surat An-Nahl (16) Ayat 69. 3 yang artinya : Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuh

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.
DIBERDAYAKAN OLEH SAEPUL