Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.
Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.
Sang murid harus selalu menjauhi segala rupa maksiat dan perkara-perkara yang dilarang, disamping menjadi manusia yang selalu menjaga dengan ketat masalah-masalah yang fardlu dan perkara-perkara yang dianjurkan.
Hendaknya menjadi orang yang selalu menjaga dan memelihara segala amal yang akan menjadi jalan untuk mendekatkan diri dengan Allah Ta'ala. Dan ia harus cenderung menjadi manusia yang berbakti dan berbuat kebajikan, sebab seorang murid tidak akan berbeda dengan orang kebanyakan kecuali dengan sifat-sifat keistimewaannya. Seperti senantiasa berada di jalan Allah, selalu taat terhadapNya serta mengesampingkan diri dari segala perkara yang bakal menghalangi untuk beribadat pada Allah SWT.
Sang murid harus tidak menyia-nyiakan nafasnya dan menghargai waktu, sebab waktu tersebut kalau tidak dimanfaatkan akan berlalu dari dirimu sedikit atau banyak. Kecuali dihabiskan dalam kerja untuk mendekatkan diri pada TuhanNya yaitu amal dan bakti yang akan mendatangkan manfaat untuk akhiratnya.
Seorang murid harus mengatur waktu khusus untuk setiap amal dan ibadatnya, ditunaikan amal ibadatnya pada waktu-waktu yang tertentu. Tidak meremehkan atau meninggalkan sesuatu daripadanya walaupun dalam keadaan susah atau masa yang senang. Hendaklah ia memperbanyak membaca Al-Qur'an al Karim dan meneliti makna-makna dan mentartilkan lafadz-lafadznya.
Ketika membaca hendaklah ia merasakan kebesaran Zat Tuhan yang seolah-olah anda sedang bercakap-cakap dengan-Nya. Kalau anda sedang berbicara yang lain jangan campur adukkan dengan membaca Al-Qur'an seperti yang dilakukan oleh manusia-manusia yang alpa dan lalai.
Mereka membaca Al-Qur'an dengan lidah yang fasih dengan suara yang merdu namun hatinya kosong dari khusyu' dan ta'zhim. Mereka membaca Al-Qur'an dari awal hingga akhir sedang mereka tiada faham satupun dari maksud dan maknanya, dan mereka tidak tahu kenapa dan apa hikmah Al-Qur'an diturunkan.
Jika mereka tahu niscaya mereka akan mengamalkan segala kandungannya. Sesungguhnya ilmu akan berguna kalau diamalkan. Orang-orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan tidak berbeda dengan orang-orang yang jahil, melainkan dalam suatu segi saja, yaitu Allah Ta'ala akan menjadikan hujjah (bukti) atas dirinya dihari kiamat. Dengan ukuran ini maka si jahil itu akan lebih bernasib baik dari si Alim yang tiada beramal nanti di hari kiamat. Ada pepatah mengatakan setiap ilmu yang tidak membawa manfaat ke atas dirimu, maka lebih baik anda kembali jahil saja.
Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,
Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!
Komentar
Posting Komentar