Cari lampu penerangan hajat? klik disiniCari keripik pisang banten klik disini jajanan nikmat ADA di sini 10 - Memperbanyak yang dianjurkan Langsung ke konten utama

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.

10 - Memperbanyak yang dianjurkan


Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Sang murid harus selalu menjauhi segala rupa maksiat dan perkara-perkara yang dilarang, disamping menjadi manusia yang selalu menjaga dengan ketat masalah-masalah yang fardlu dan perkara-perkara yang dianjurkan.

Hendaknya menjadi orang yang selalu menjaga dan memelihara segala amal yang akan menjadi jalan untuk mendekatkan diri dengan Allah Ta'ala. Dan ia harus cenderung menjadi manusia yang berbakti dan berbuat kebajikan, sebab seorang murid tidak akan berbeda dengan orang kebanyakan kecuali dengan sifat-sifat keistimewaannya. Seperti senantiasa berada di jalan Allah, selalu taat terhadapNya serta mengesampingkan diri dari segala perkara yang bakal menghalangi untuk beribadat pada Allah SWT.

Sang murid harus tidak menyia-nyiakan nafasnya dan menghargai waktu, sebab waktu tersebut kalau tidak dimanfaatkan akan berlalu dari dirimu sedikit atau banyak. Kecuali dihabiskan dalam kerja untuk mendekatkan diri pada TuhanNya yaitu amal dan bakti yang akan mendatangkan manfaat untuk akhiratnya.

Seorang murid harus mengatur waktu khusus untuk setiap amal dan ibadatnya, ditunaikan amal ibadatnya pada waktu-waktu yang tertentu. Tidak meremehkan atau meninggalkan sesuatu daripadanya walaupun dalam keadaan susah atau masa yang senang. Hendaklah ia memperbanyak membaca Al-Qur'an al Karim dan meneliti makna-makna dan mentartilkan lafadz-lafadznya.

Ketika membaca hendaklah ia merasakan kebesaran Zat Tuhan yang seolah-olah anda sedang bercakap-cakap dengan-Nya. Kalau anda sedang berbicara yang lain jangan campur adukkan dengan membaca Al-Qur'an seperti yang dilakukan oleh manusia-manusia yang alpa dan lalai.

Mere­ka membaca Al-Qur'an dengan lidah yang fasih dengan suara yang merdu namun hatinya kosong dari khusyu' dan ta'zhim. Mereka membaca Al-Qur'an dari awal hingga akhir sedang mereka tiada faham satupun dari maksud dan maknanya, dan mereka tidak tahu kenapa dan apa hikmah Al-Qur'an  diturunkan.   

Jika mereka tahu niscaya mereka akan mengamalkan segala kandungannya. Sesungguhnya ilmu akan berguna kalau diamalkan. Orang-orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkan tidak berbeda dengan orang-orang yang jahil, melainkan dalam suatu segi saja, yaitu Allah Ta'ala  akan menjadikan hujjah (bukti) atas dirinya dihari kiamat.  Dengan ukuran ini maka si jahil itu akan lebih bernasib baik dari si Alim yang tiada beramal nanti di hari kiamat. Ada pepatah mengatakan setiap ilmu yang tidak membawa manfaat ke atas dirimu, maka lebih baik anda kembali jahil saja.

Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,

Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh

Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RISALATUL MURID

Sekilas Biografi Penyusun Kitab Risalatul Murid 01. Pendahuluan 02. Masalah Thariqat 03. Bagaimana Memelihara Rahasia Batin 04. Taubat 05. Memelihara Hati 06 - Mencegah seluruh anggota badan dari maksiat 07 - Bencana Lisan 08 - Bencana Telinga dan Mata 09 - Senantiasa dalam Thaharah 10 - Memperbanyak yang dianjurkan 11 - Shalat Tahajud tengah malam 12 - Memelihara Shalat 5 Waktu 13 - Ruh Ibadat 14 - Melazimkan Sholat Jum'at Dan Berjamaah 15 - Peranan Dzikir 16 - Jalan Menuju Allah 17 - Menolak Sifat Malas 18 - Jalan Menuju Allah 19 - Kategori Nafsu 20 - Ujian Hidup Miskin 21 - Pembagian Rezeki 22 - Sabar terhadap penganiayaan orang 23 - Jangan panjang angan-angan 24 - Jangan Takut Pada Manusia 25 - Mukasyafah 26 - Hakekat Keramat (Karomah) 27 Senantiasa Husnudzhon kepada Allah 28 Hukum Mencari Rezeki 29 Teman Yang Kamil 30 Penghubungmu dengan seorang Syaikh 31 Meletakkan kepercayaan ke

Dalil dan Pengertian Suluk, Macam-Macam Suluk Serta Bentuk-Bentuknya

1. Pengertian Suluk Secara etimologis, kata suluk berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku, sehingga husnul-suluk berarti kelakuan yang baik. Kata suluk adalah bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui jalan, bertindak dan memasukkan". 1 Secara garis besar suluk merupakan kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah, suluk hampir sama dengan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan. Hanya saja, kalau tarekat masih bersifat konseptual, sedangkan suluk sudah dalam bentuk teknis oprasional 2 Oprasional dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar teori melainkan langsung dipraktikkan dalam tingkah laku keseharian, kata suluk berasal dari ungkapan terminologi dalam al-Qur’an yakni Fasluki dalam surat An-Nahl (16) Ayat 69. 3 yang artinya : Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuh

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.
DIBERDAYAKAN OLEH SAEPUL