Cari lampu penerangan hajat? klik disiniCari keripik pisang banten klik disini jajanan nikmat ADA di sini 19 - Kategori Nafsu Langsung ke konten utama

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.

19 - Kategori Nafsu


A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.
Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Kategori Nafsu

[Risalatul Murid, Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra]

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
amma ba'du,


 
Ketahuilah bahwa nafsu itu awalnya ammarah bissu', yakni menyuruh berbuat jahat dan melarang berbuat baik. Jika engkau menantangnya dengan kesabaran dan melawannya dengan gigih tidak menuruti tuntutan-tuntutan hawa nafsu, maka bertukarlah dengan nafsu lawwamah, yang selalu mencela kejahatan, dengan satu muka kederajat muthmainnah dan muka yang lain (lawannya) ke derajat amarah. Sekali ia menyuruh berbuat jahat, sekali menyuruh berbuat baik. Ji­ka engkau mendapatkan taufiq dan hidayahNya, lalu memimpin nafsu tersebut ke jalan Allah SWT dengan pimpinan yang cenderung kepada apa yang ada disisi Tuhan-Nya (jalan yang di-ridhoiNYA), maka nafsu itu beralih lagi ke Muthmainnah yang selalu menyuruh berbuat baik dan merupakan kemesraan dan kelezatan yang penuh. Dan melarang berbuat jahat serta merasakan kebosanan dan kebencian terhadap maksiat kepada-Nya, karena nafsu Muthmainah-nya.
 
Orang yang mempunyai nafsu mutmainnah ini akan merasakan ta'ajjub (kekaguman), apabila melihat setengah manusia yang selalu mengabaikan ketaatan dan beramal shaleh, padahal dalam   ketaatan   akan   terisi   perasaan-perasaan   mesra, kelapangan  dada,    dan   kelezatan.    Sebaliknya   mereka cenderung melakukan maksiat yang selalu menuruti hawa nafsunya (syahwat), padahal kemaksiatan terisi perasaaan-perasaan duka, sedih, pahit dan getir serta tidak tenteram (selalu gelisah). 

Orang yang sudah mencapai tingkat nafsu mutmainnah itu menyangka bahwa mereka sudah tentu telah  mencapai  dan merasakan  kedua-duanya  keadaan tersebut. Sebagaimana ia pernah merasakannya, kemudian mulai  sadar  dan  menyelidiki  serta menasehati  dirinya dengan mengingatkan dirinya dari segala yang pernah ia rasakan sebelum itu.
 
Dan ketika ia merasakan kelezatan dalam menurutkan kehendak hawa nafsu tersebut dan ketika ia merasakan pahit getirnya dalam menjalankan keta'atan.
 
Maka barulah ia sadar bahwa ia tidak sampai ke tingkat ia berada di dalamnya kini, melainkan sesudah melalui perjuangan yang panjang dan cobaan-cobaan yang berat dari 'Allah SWT.
 
Disebabkan hal tersebut, ketahuilah bahwa sabar da­lam menjauhi maksiat dan menomer duakan dunia dan meninggalkan semua kehendak syahwat yang cenderung pada hal yang negatif, dan sabar dalam melazimkan diri untuk mengerjakan ketaatan, itulah yang akan menyampaikan anda kepada amal kebaikan, yang akan menjamin bagi dirimu memperoleh kedudukan yang mulia dan keistimewaannya disisi Allah Ta'ala. Bukankah Allah berfirman :
 
Wahai orang yang beriman bersabarlah kamu dan sempurnakan kesabaran itu dan pertegak kekuatan-mu serta patuhlah pada Allah SWT, semoga kamu beruntung. (QS. Ali Imron : 200)
 
Telah sempurna perkataan yang baik dari Tuhan untuk anak-anak Israil disebabkan kesabaran mereka(QS. AlA'raf: 137) ,
 
Dan  kami jadikan diantara mereka itu  beberapa pemimpin yang akan memberikan pimpinan dengan perintah kami, apabila mereka bersabar, dan mereka yakin akan keterangan-keterangan kami.
 
Hadist Rasulullah :
 
Diantara karunia-karunia yang sangat sedikit diberikan kepada kamu ialah sifat-sifat yakin, keteguhan dan sabar.

 


Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,
Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RISALATUL MURID

Sekilas Biografi Penyusun Kitab Risalatul Murid 01. Pendahuluan 02. Masalah Thariqat 03. Bagaimana Memelihara Rahasia Batin 04. Taubat 05. Memelihara Hati 06 - Mencegah seluruh anggota badan dari maksiat 07 - Bencana Lisan 08 - Bencana Telinga dan Mata 09 - Senantiasa dalam Thaharah 10 - Memperbanyak yang dianjurkan 11 - Shalat Tahajud tengah malam 12 - Memelihara Shalat 5 Waktu 13 - Ruh Ibadat 14 - Melazimkan Sholat Jum'at Dan Berjamaah 15 - Peranan Dzikir 16 - Jalan Menuju Allah 17 - Menolak Sifat Malas 18 - Jalan Menuju Allah 19 - Kategori Nafsu 20 - Ujian Hidup Miskin 21 - Pembagian Rezeki 22 - Sabar terhadap penganiayaan orang 23 - Jangan panjang angan-angan 24 - Jangan Takut Pada Manusia 25 - Mukasyafah 26 - Hakekat Keramat (Karomah) 27 Senantiasa Husnudzhon kepada Allah 28 Hukum Mencari Rezeki 29 Teman Yang Kamil 30 Penghubungmu dengan seorang Syaikh 31 Meletakkan kepercayaan ke

Dalil dan Pengertian Suluk, Macam-Macam Suluk Serta Bentuk-Bentuknya

1. Pengertian Suluk Secara etimologis, kata suluk berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku, sehingga husnul-suluk berarti kelakuan yang baik. Kata suluk adalah bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui jalan, bertindak dan memasukkan". 1 Secara garis besar suluk merupakan kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah, suluk hampir sama dengan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan. Hanya saja, kalau tarekat masih bersifat konseptual, sedangkan suluk sudah dalam bentuk teknis oprasional 2 Oprasional dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar teori melainkan langsung dipraktikkan dalam tingkah laku keseharian, kata suluk berasal dari ungkapan terminologi dalam al-Qur’an yakni Fasluki dalam surat An-Nahl (16) Ayat 69. 3 yang artinya : Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuh

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.
DIBERDAYAKAN OLEH SAEPUL