Cari lampu penerangan hajat? klik disiniCari keripik pisang banten klik disini jajanan nikmat ADA di sini 22 - Sabar terhadap penganiayaan orang Langsung ke konten utama

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.

22 - Sabar terhadap penganiayaan orang


A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.
Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Sabar terhadap penganiayaan orang
[Risalatul Murid, Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra]


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
amma ba'du,


Ada setengah manusia yang tabiatnya suka menganiaya orang, memandang rendah terhadapnya, atau suka mencela dan sebagainya. Jika anda tergolong orang-orang yang ditimpa penganiayaan itu, maka hendaklah anda bersabar, jangan sekali-kali anda membalasnya. Disamping itu, hati anda harus bersih dari dengki dan dendam atau mendendam perasaan jahat terhadap orang.

Dan jangan mendo'akan yang tidak baik terhadap yang menganiayamu. Jika orang tersebut ditimpa musibah atau celaka jangan anda menuduhnya bahwa itu balasan Allah karena tingkah lakunya terhadap dirimu.

Jika anda bisa berbuat baik dan bersabar atas penganiayaan orang, dan lebih utama lagi apabila anda memaafkan orang yang menganiayamu, dan anda do'akan supaya Allah memberi petunjuk padanya, dan itulah akhlak dan kelakuan para shiddiqin. Anggaplah penganiyaan itu satu kenikmatan dari Tuhan-mu, sebab jika mereka menyanjungmu mungkin dengan sebab itu, malah yang memberatkan anda dari mengerjakan ketaatan pada Allah Ta'ala.
 

Begitu juga bila anda sedang diuji dengan sanjungan penghormatan, pujian berulang-ulang dari orang banyak, hendaklah anda mengawasi dirimu supaya tidak terfitnah oleh mereka. Jika anda bimbang, mungkin anda akan terdorong dengan sikap pura-pura atau menunjuk-nunjuk ketika dalam majelis, ataupun pergaulan, akan menghalangi anda untuk ketaatan ketika itu, hendaklah bersegera mengasingkan diri dari mereka. Jika perlu tutup pintu rumah anda supaya mereka tidak datang lagi,   ataupun tinggalkan tempat yang selalu anda berkumpul, pergilah ketempat  yang lain  agar mereka   tidak tahu dan senantiasa anda memilih, lebih suka menjauhkan diri, dari cari nama atau kedudukan karena di dalamnya banyak  terdapat fitnah dan bencana-bala'. 


Berkata setengah para salaf, demi Allah tiada seorang hamba yang berlaku benar kepada Tuhannya, melainkan ia suka cari nama (maksudnya orang yang tidak berlaku benar/shidiq kepada Allah, ia akan suka cari nama). Tak ada seorang pun yang mengetahui tentang kedudukannya (disisi-Nya). Seorang salaf yang lain berkata, sepanjang yang aku tahu tiada seorang yang ingin agar dirinya dikenal orang, melainkan akan binasa agamanya dan akan terbuka belangnya.

 
Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,
Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RISALATUL MURID

Sekilas Biografi Penyusun Kitab Risalatul Murid 01. Pendahuluan 02. Masalah Thariqat 03. Bagaimana Memelihara Rahasia Batin 04. Taubat 05. Memelihara Hati 06 - Mencegah seluruh anggota badan dari maksiat 07 - Bencana Lisan 08 - Bencana Telinga dan Mata 09 - Senantiasa dalam Thaharah 10 - Memperbanyak yang dianjurkan 11 - Shalat Tahajud tengah malam 12 - Memelihara Shalat 5 Waktu 13 - Ruh Ibadat 14 - Melazimkan Sholat Jum'at Dan Berjamaah 15 - Peranan Dzikir 16 - Jalan Menuju Allah 17 - Menolak Sifat Malas 18 - Jalan Menuju Allah 19 - Kategori Nafsu 20 - Ujian Hidup Miskin 21 - Pembagian Rezeki 22 - Sabar terhadap penganiayaan orang 23 - Jangan panjang angan-angan 24 - Jangan Takut Pada Manusia 25 - Mukasyafah 26 - Hakekat Keramat (Karomah) 27 Senantiasa Husnudzhon kepada Allah 28 Hukum Mencari Rezeki 29 Teman Yang Kamil 30 Penghubungmu dengan seorang Syaikh 31 Meletakkan kepercayaan ke

Dalil dan Pengertian Suluk, Macam-Macam Suluk Serta Bentuk-Bentuknya

1. Pengertian Suluk Secara etimologis, kata suluk berarti jalan atau cara, bisa juga diartikan kelakuan atau tingkah laku, sehingga husnul-suluk berarti kelakuan yang baik. Kata suluk adalah bentuk masdar yang diturunkan dari bentuk verbal "salaka yasluku" yang secara harfiah mengandung beberapa arti yaitu "Memasuki, melalui jalan, bertindak dan memasukkan". 1 Secara garis besar suluk merupakan kegiatan seseorang untuk menuju kedekatan diri kepada Allah, suluk hampir sama dengan tarekat, yakni cara mendekakan diri kepada Tuhan. Hanya saja, kalau tarekat masih bersifat konseptual, sedangkan suluk sudah dalam bentuk teknis oprasional 2 Oprasional dalam arti yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar teori melainkan langsung dipraktikkan dalam tingkah laku keseharian, kata suluk berasal dari ungkapan terminologi dalam al-Qur’an yakni Fasluki dalam surat An-Nahl (16) Ayat 69. 3 yang artinya : Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuh

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM TASAWUF ISLAM

MAKNA SULUK/TAREKAT DAN WUSHUL/MARIFAT DALAM ISLAM Oleh : M. Ilham Hidayatullah A.    PENDAHULUAN Dalam dunia modern seperti saat sekarang ini tidak sedikit kita temukan orang-orang yang sters dengan keadaan dan segala tuntutan hidup mereka masing-masing. Namun, adapula sebagian di antara masyarakat modern saat ini yang mulai haus akan ketenangan dan keteduhan bathindengan memasuki dunia sufi atau tasawuf. Bagi seorang sufi yang menggeluti dunia tasawuf pastinya mengetahui dengan jelas tentang “suluk” suluk adalah jalan, yaitu jalan unuk lebih dekat dengan Allah swt dan akan sampai nantinya “wushul” yaitu orang yang samapi mengenal/tahu kepada Allahmaksudnya mengenal/merasakan bukan karena riwayat atau mendengar dari cerita orang, namun karena menjalani dan menumukan sendiri. Bedasarkan uraian di atas pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yaitu : pertama , apa yang di maksud dengan suluk dalam islam ?, kedua , apa yang di maksud dengan wushul/marifat dalam islam ?.
DIBERDAYAKAN OLEH SAEPUL